BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lanjut usia adalah istilah tahap akhir
dari proses penuaan. Batasan penduduk lanjut usia meurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional dibagi menjadi tiga aspek yaitu biologis ekonomi
dan sosial.
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem
yang penting bagi tubuh manusia karena fungsinya yang sangat berperan
menyalurkan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan bagi semua sel, jaringan dan organ.
Seiring bertambahnya usia seluruh sistem
organ yang ada didalam tubuh manusia mengalami degenerasi atau penurunan
fungsi, tidak terkecuali sistem kardiovaskuler ini.
Perubahan yang dialami meliputi perubahan
bentuk dan penurunan fungsi dari jantung, pembuluh darah dan darah.
B. Identifikasi Masalah
Dalam ilmu
fisioterapi sangat penting untuk mengetahui, mempelajari, dan memahami perubahan
anatomi dan fisiologi sistem krdiovaskuler pada lansia. Untuk itu penulis ingin
membuat paper tentang perubahan anatomi dan fisiologi pada lansia untuk
memudahkan pembaca mengenal dan memahami tentang perubahan tersebut.
C. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud lansia?
- Apa yang dimaksud sistem kardiovaskuler?
- Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler?
- Apa saja perubahan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada lansia?
- Apa saja patologi sistem kardiovaskuler yang terjadi pada lansia?
D. Tujuan Penulisan
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami yang dimaksud lansia.
2.
Mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami sistem kardiovaskuler.
3.
Mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler.
4.
Mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami perubahan anatomi dan fisiologi sistem
kardiovaskuler pada lansia.
5.
Mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami patologi sistem kardiovaskuler pada lansia.
E. Manfaat Penulisan
1.
Mahasiswa
dapat memahami perubahan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada
lansia, serta patologi sistem kardiovaskuler yang terjadi pada lansia.
2.
Sebagai
bahan referensi.
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
A. Pengertian Lansia.
Lanjut usia adalah
istilah tahap akhir dari proses penuaan. Batasan penduduk lanjut usia meurut
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dibagi menjadi tiga aspek;
a. Aspek
biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan
secara terus menerus yang ditamdai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu
smakin entannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
b. Aspek
ekonomi, penduduk lanjut usia adalah lebih dipandang sebagai beban dari pada
sebagai sumber daya.
c. Aspek
sosial, penduduk anjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri yang
memerlukan kebutuhan khusus. (Saryono, dkk. 2010)
B. Pengertian Sistem Kardiovaskuler.
Kardiovasculer terdiri dari 2 (dua)
kata, yaitu cardiac yang berati
jantung dan vasculer yang berati
pembuluh darah, sehingga sistem ini menyangkut jantung, komponen darah dan
pembuluh darah.
Sistem
kardiovaskuler adalah organ sirkulasi
darah yang terdiri dari jantung, komponen darah, dan pembuluh darah yang
berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan setiap jaringan
didalam tubuh yang dibutuhkan untuk proses metabolisme.
C. Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler Secara Umum.
Anatomi dan
fisiologi sistem kardiovaskuler, dibagi menjadi dua yaitu;
1. Anatomi dan fisiologi jantung
Jantung adalah oragan berotot yang terdiri dari empat ruang,
terletak di rongga dada dilindungi oleh sangkar thorak, berada sedikit di
sebelah kiri Os. Sternum. Ukuran jantung kurang lebih sebesar kepalan tangan
dan memiliki berat berkisar 250-350 gram untuk orang dewasa.
Jantung terdiri dari 4 ruangan, yaitu;
a.
Atrium
dextra (kanan)
Atrium (serambi) adalah ruang atas jantung yang memiliki permukaan
dinding tipis. Atrium dextra berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen
dari seluruh tubuh,
b.
Atrium
sinistra (kiri)
Atrium sinistra berfungsi sebagai penerima darah kaya oksigen dari
pulmo (paru-paru).
c.
Ventrikel
dextra (kanan)
Ventrikel (bilik) adalah ruang bawah jantung yang memiliki
permukaan dinding lebih tebal karena bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.
Ventrikel dextra berfungsi sebagai penerima darah dari atrium dextra dan
memompanya ke paru-paru.
d.
Ventrikel
sinistra (kiri)
Ventrikel sinistra berfungsi sebagai penerima darah dari atrium
sinistra dan memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Gambar 0.01
Anatomi Jantung
Jantung
terdiri dari 3 (tiga) lapisan; yaitu:
a.
Pericardium
Merupakan lapisan terluar jantung yang berfungsi untuk membungkus
dan melindungi jantung. Terdiri dari dua lapisan fibrosa dan serosa yaitu
lapisan parietl dan viceral yang bertemu dipangkal jantung menjadi kantung
jantung.
b.
Miocardium
Merupakan lapisan tengah atau inti jantung, terdiri dari otot-otot
jantung yang menerima suplai darah dari arteri coronaria. Terdiri dari 3
lapisan otot jantung, yaitu;
− Otot atria, sangat tipis dan kurang teratur. Terdiri dari dua lapisan,
lapisan dalam berbentuk serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar
mencakup kedua ototatria.
− Otot ventrikuler, membentuk serambi jantung dimulai dari cicin
antrioventricular sampai apex jantung.
− Otot antrioventrikuler, dinding pemisah antara atrium dan
ventrikel.
c.
Endocardium
Bagian dalam jantung atau dinding dalam atrium yang silapisi oleh
membran yang mengkilat, terdiri dari jaringan endotel kecuali aurikula dan
bagian depan sinus vena kava.
Katup
jantung terdiri dari 4 katup, yaitu;
a.
Katup trikuspidalis
Terdiri dari tiga daun katup. Berada diantara atrium dextra dan
ventrikel dextra. Berfungsi untuk mencegah kembalinya aliran darah
menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel.
b.
Katup
bikuspidalis
Terdiri dari dua daun katup. Berada diantara atrium sinistra dan
ventrikel sinistra. Berfungsi mengatur aliran darah kembali menuju atrium kiri.
Katup ini menutup pada saat kontraksi ventrikel.
c.
Katup pulmonal
Terdiri dari tiga daun katup. Berada pada pangkal trunkus
pulmonalis. Terbuka jika ventrikel dextra berkontraksi dan menutup jika
ventrikel dextra relaksasi, sehingga darah mengalir dari ventrikel dextra
menuju arteri pulmonalis.
d.
Katup aorta
Katup aorta
terdiri dari tiga daun katup. Berada pada pangkal aorta. Membuka jika ventrikel sinistra
berkontraksi dan darah akan mengalir ke seluruh tubuh. Menutup jika ventrikel
sinistra relaksasi, dan mencegah darah masuk kembali.
Empat sifat fundamental jantung, yaitu;
a.
Rhythmicity,
kesanggupan jantung secara otomatis dan periodik merangsang dirinya sendiri.
b.
Conductivity,
kesanggupan jantung untuk menghantar rangsangan baik sistem konduksi intrinsik
atau myocard.
c.
Excitability,
kemampuan jantung untuk dirangsang oleh rangsangan yang berasal dari jantung
dan rangsangan saraf jantung.
d.
Contractility,
daya kontraksi jantung.
2. Anatomi dan fisiologi pembuluh darah
Ventrikuler
atau pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang bertujuan
mengalirkan darah keseluruh tubuh.
Semua
pembuluh darah kecuali kapiler terdiri atas 3 (tiga lapisan, yaitu:
- Tunika intima (internal)
Lapisan dalam pembuluh darah yang mempunyai lapisan endotel dan
berhubungan dengan darah.
- Tunika medial
Lapisan tengah pembuluh darah, terdiri dari jaringan otot,
sifatnya elastis dan termasuk otot polos.
- Tunika eksternal (adventisia)
Lapisan terluar pembuluh darah, terdiri dari jaringan ikat yang
berguna menguatkan dinding arteri.
Gambar. 0.02 Arteri dan Vena.
Sistem pembuluh darah
dibagi menjadi:
- Arteri
Ciri-ciri arteri adalah
− Membawa
darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis.
− Mempunyai
dinding yang tebal.
− Mempunyai
jaringan yang elastis.
− Katup
hanya pada ujung arteri yang keluar dari jantung.
− Mempunyai
denyut.
− Pembuluh
darah arteri yang terbesar adalah Aorta, yang keluar dari ventrikel sinistra
dan arteri pulmonalis, yang keluar dari ventrikel dekstra.
− Cabang
dari arteri disebut Arteriola yang selanjutnya menjadi kapiler.
- Vena
Ciri-ciri vena adalah
− Membawa
darah kotor (sisa metabolisme dan CO2), kecuali vena pulmonalis.
− Mempunyai
dinding yang tipis.
− Jaringannya
kurang elastis.
− Mempunyai
katup-katup sepanjang jalan yang mengarah ke jantung.
− Tidak ada
bunyi denyut.
− Pembuluh
darah vena yang ukurannya besar adalah vena kava dan vena pulmonalis.
− Cabang
dari vena disebut venolus/ venula yang selanjutnya menjadi kapiler.
Fungsi sirkulasi setiap
pembuluh darah dan cabangnya;
- Arteri, menyalurkan darah dari tekanan yang tinggi ke jaringan. Arteri tebal dan elastis karena mengalirkan darah dengan cepat.
- Arteriola, cabang kecil arteri. Berfungsi sebagai kendali darah yang dikelurkan ke kapiler. Mempunyai dinding otot yang kuat, mampu menutup arteriol dan melakukan faso dilatasi beberapa kali lipat.
- Kapiler, berfungsi untuk pertukaran oksigen, cairan, zat makanan elektrolit, hormon dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial.
- Venula, berfungsi untuk mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap dan bergabung menjadi vena yang lebih besar.
- Vena, berfungsi untuk saluran penampung dan penyalur darah dari jaringan ke seluruh tubuh, karena tekanan vena lebih rendah.
D. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler pada Lansia.
Karena faktor
degenerasi atau pertambahan usia, penurunan fungsi sistem kardiovaskuler dapat
dilihat, sebagai berikut;
1. Perubahan Anatomi
a.
Jantung
− Elastisitas dinding aorta menurun dan bertambahnya kaliber aorta,
yang terjadi karena perubahan dinding medial aorta bukan karena arteosklerosis.
Menyebabkan isolatic aortic incompetence dan terdengar bising pada apex
jantung.
− Pembesaran jantung (hipertrofi jantung), pada umur 30-90 tahun
massa jantung bertambah ± 1 gram/tahun pada laki-laki dan ± 1,5 gram/tahun pada
perempuan.
− Pada daun dan katup aorta berkurangnya jumlah inti sel dan kalsifikasi
jaringan fibrosa. Daun katup menjadi kaku yang menyebabkan terdengarnya bising
sistolok ejeksi. Penebakan katup mitral dan aorta, yang disebabkan degenerasi
jaringan kolagen, pengecilan ukuran, penimbunan lemak dan kalsifikasi.
b.
Pembuluh
darah otak
− Pembentukan plak ateroma pada pangkal arteri korotis interna yang
merupakan salah satu dari arteri utama yang menyuplai darah ke otak.
− Menurunnya aliran darah cerebral menjadi 30 cc/ 100mg/ menit dari
yang semula 50 cc/ 100mg/ menit.
c.
Pembuluh
darah periver
− Terjadinya arteosclerosis yang berat mengakibatkan penyumbatan
ateri perifer yang menyebabkan pasokan darah ke otot tungkai bawah menurun dan
menyebabkan iskemia jaringan otot.
2. Perubahan Fisiologi
a.
Jantung
− Terjadinya brown atrophy disertai akumulasi ipofusi (aging
pigment) pada serat-serat miocardium.
− Penurunan daya kerja nodus sino-atrial (SA node) yang mengatur
irama jantung. Sejak berumur 50 tahun, sel-sel dari nodus SA berkurang sebanyak
50%-75%.jumlah sel nodus AV tidak berkurang tetapi akan terjadi fibrosus. Pada
berkas His ditemukan kehilangan pada tingkat selular. Perubahan tersebut
menyababkan penurunan denyut jantung.
− Penebalan dinding jantung menyebabkan jumlah darah yang ditampung
lebih sedikit dan pengisian darah ke jantung juga melambat.
− Terjadi iskemia subendokardial dan fibrosis jaringan interstisial
yang menyebabkan penurunan perfusi jaringan akibat tekanan diastolik menurun.
b.
Pembuluh
darah
− Hilangnya elastisitas pada pembuluh darah mengakibatkan
meningkatnya resistensi ketika ventrikel sinistra memompa, sehingga tekanan
sistolik dan afterload meningkat.
− Menurunnya respon jantung terhadap reseptor β-adrenergik. Menurunnya
perubahan-perubahan baroreseptor dan komoreseptor. Perubahan respon ini dapat
mengakibatkan hipotensi ortostatik.
− Dinding kapiler yang menebak mengakibatkan pertukaran nutrisi dan
pembuangan melambat.
c.
Darah
− Penurunan Total Body Water mengakibatkan menurunnya volume darah.
− Jumlah sel darah merah (hemoglobin dan hematokrot menurun. Jumlah
leukosit juga menurun, menyebabkan resistensi tubuh terhadap infeksi menurun.
E. Patologi
Sistem Kardiovaskuler pada Lansia.
Penyakit-penyakit sistem
kardiovaskuler yang biasa dialami lansia, sebagai berikut;
- Hipertensi
Merupakan kondisi tekanan darah
sistolik ≤ 140 mmHg dan tekanan siastolik > 90 mmHg. Terjadi karena
penurunan elastisitas arteri pada proses degenerasi. Bila tidak ditangani dapat
memicu penyakit stroke, arteosclerosis, gagal jantung dan gagal ginjal.
- Jantung koroner
Penyempitan pembuluh darah jantung
sehingga aliran darah menuju jantung terganggu.
- Disritmia
Insidensi disritmia atrial dan
ventrikuler meningkat pada lansia karena perubahan struktural dan fungsional.
Masalah disebabkan oleh disritmia dan tidak terkoordinasinya jantung sering
mengakibatkan perubahan perilaku, palpitasi, sesak nafas, keletihan dan mudah
terjatuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Degenerasi atau penuaan
menyebabkan perubahan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler. Perubahan
ini terjadi pada jantung, pembuluh darah dan darah. Perubahan ukuran jantung
yang mengalami hipertrophy, penurunan elastisitas pembuluh darah, penurunan
jumlah darah yang dipompa jantung, melambatnya pertukaran nutrisi, dan masih
banyak lagi.
Dari perubahan-perubahan
yang terjadi karena proses degenerasi, hal ini mengakibatkan gangguan-gangguan
penyakit (patologi yang disebabkan degenerasi atau penuaan yang berupa
munculnya stroke, jantung koroner, hipertensi, disritmia, dan masih banyak
lagi.
B. Saran
- Penulis lebih banyak melihat referensi lain agar dapat memperoleh informasi yang lain mengenai perubahan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada lansia..
- Pembaca tidak hanya terpaku resume ini, tetapi juga melihat referensi lain agar informasi yang didapat lebih beragam.
- Diharapkan pembaca dapat mengaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
− Saryono
dan M. Badrushshalih. 2010. Andropause
(Menopouse pada Laki-laki). Jogjakarta: Nuha Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar