Jumat, 10 April 2015

Perubahan Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler pada Lansia


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Lanjut usia adalah istilah tahap akhir dari proses penuaan. Batasan penduduk lanjut usia meurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dibagi menjadi tiga aspek yaitu biologis ekonomi dan sosial.
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang penting bagi tubuh manusia karena fungsinya yang sangat berperan menyalurkan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan bagi semua sel, jaringan dan organ.
Seiring bertambahnya usia seluruh sistem organ yang ada didalam tubuh manusia mengalami degenerasi atau penurunan fungsi, tidak terkecuali sistem kardiovaskuler ini.
Perubahan yang dialami meliputi perubahan bentuk dan penurunan fungsi dari jantung, pembuluh darah dan darah.

B.  Identifikasi Masalah
Dalam ilmu fisioterapi sangat penting untuk mengetahui, mempelajari, dan memahami perubahan anatomi dan fisiologi sistem krdiovaskuler pada lansia. Untuk itu penulis ingin membuat paper tentang perubahan anatomi dan fisiologi pada lansia untuk memudahkan pembaca mengenal dan memahami tentang perubahan tersebut.

C.  Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud lansia?
  2. Apa yang dimaksud sistem kardiovaskuler?
  3. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler?
  4. Apa saja perubahan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada lansia?
  5. Apa saja patologi sistem kardiovaskuler yang terjadi pada lansia?

D.  Tujuan Penulisan
1.      Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami yang dimaksud lansia.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kardiovaskuler.
3.      Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler.
4.      Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perubahan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada lansia.
5.      Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami patologi sistem kardiovaskuler pada lansia.

E.   Manfaat Penulisan
1.      Mahasiswa dapat memahami perubahan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada lansia, serta patologi sistem kardiovaskuler yang terjadi pada lansia.
2.      Sebagai bahan referensi.





















BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.  Pengertian Lansia.
Lanjut usia adalah istilah tahap akhir dari proses penuaan. Batasan penduduk lanjut usia meurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dibagi menjadi tiga aspek;
a.    Aspek biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditamdai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu smakin entannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
b.    Aspek ekonomi, penduduk lanjut usia adalah lebih dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya.
c.    Aspek sosial, penduduk anjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri yang memerlukan kebutuhan khusus. (Saryono, dkk. 2010)

B.  Pengertian Sistem Kardiovaskuler.
Kardiovasculer terdiri dari 2 (dua) kata, yaitu cardiac yang berati jantung dan vasculer yang berati pembuluh darah, sehingga sistem ini menyangkut jantung, komponen darah dan pembuluh darah.
Sistem kardiovaskuler adalah  organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah, dan pembuluh darah yang berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan setiap jaringan didalam tubuh yang dibutuhkan untuk proses metabolisme.

C.  Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler Secara Umum.
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler, dibagi menjadi dua yaitu;
1.    Anatomi dan fisiologi jantung
Jantung adalah oragan berotot yang terdiri dari empat ruang, terletak di rongga dada dilindungi oleh sangkar thorak, berada sedikit di sebelah kiri Os. Sternum. Ukuran jantung kurang lebih sebesar kepalan tangan dan memiliki berat berkisar 250-350 gram untuk orang dewasa.


Jantung terdiri dari 4 ruangan, yaitu;
a.       Atrium dextra (kanan)
Atrium (serambi) adalah ruang atas jantung yang memiliki permukaan dinding tipis. Atrium dextra berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh,
b.      Atrium sinistra (kiri)
Atrium sinistra berfungsi sebagai penerima darah kaya oksigen dari pulmo (paru-paru).
c.       Ventrikel dextra (kanan)
Ventrikel (bilik) adalah ruang bawah jantung yang memiliki permukaan dinding lebih tebal karena bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Ventrikel dextra berfungsi sebagai penerima darah dari atrium dextra dan memompanya ke paru-paru.
d.      Ventrikel sinistra (kiri)
Ventrikel sinistra berfungsi sebagai penerima darah dari atrium sinistra dan memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/2/27/Jantung.jpg
Gambar 0.01 Anatomi Jantung

Jantung terdiri dari 3 (tiga) lapisan; yaitu:
a.         Pericardium
Merupakan lapisan terluar jantung yang berfungsi untuk membungkus dan melindungi jantung. Terdiri dari dua lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietl dan viceral yang bertemu dipangkal jantung menjadi kantung jantung.
b.         Miocardium
Merupakan lapisan tengah atau inti jantung, terdiri dari otot-otot jantung yang menerima suplai darah dari arteri coronaria. Terdiri dari 3 lapisan otot jantung, yaitu;
     Otot atria, sangat tipis dan kurang teratur. Terdiri dari dua lapisan, lapisan dalam berbentuk serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua ototatria.
     Otot ventrikuler, membentuk serambi jantung dimulai dari cicin antrioventricular sampai apex jantung.
     Otot antrioventrikuler, dinding pemisah antara atrium dan ventrikel.
c.         Endocardium
Bagian dalam jantung atau dinding dalam atrium yang silapisi oleh membran yang mengkilat, terdiri dari jaringan endotel kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.
Katup jantung terdiri dari 4 katup, yaitu;
a.         Katup trikuspidalis
Terdiri dari tiga daun katup. Berada diantara atrium dextra dan ventrikel dextra. Berfungsi untuk mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel.
b.         Katup bikuspidalis
Terdiri dari dua daun katup. Berada diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra. Berfungsi mengatur aliran darah kembali menuju atrium kiri. Katup ini menutup pada saat kontraksi ventrikel.
c.         Katup pulmonal
Terdiri dari tiga daun katup. Berada pada pangkal trunkus pulmonalis. Terbuka jika ventrikel dextra berkontraksi dan menutup jika ventrikel dextra relaksasi, sehingga darah mengalir dari ventrikel dextra menuju arteri pulmonalis.

d.        Katup aorta
Katup aorta terdiri dari tiga daun katup. Berada pada pangkal aorta. Membuka jika ventrikel sinistra berkontraksi dan darah akan mengalir ke seluruh tubuh. Menutup jika ventrikel sinistra relaksasi, dan mencegah darah masuk kembali.
Empat sifat fundamental jantung, yaitu;
a.         Rhythmicity, kesanggupan jantung secara otomatis dan periodik merangsang dirinya sendiri.
b.         Conductivity, kesanggupan jantung untuk menghantar rangsangan baik sistem konduksi intrinsik atau myocard.
c.         Excitability, kemampuan jantung untuk dirangsang oleh rangsangan yang berasal dari jantung dan rangsangan saraf jantung.
d.        Contractility, daya kontraksi jantung.

2.    Anatomi dan fisiologi pembuluh darah
Ventrikuler atau pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang bertujuan mengalirkan darah keseluruh tubuh.
Semua pembuluh darah kecuali kapiler terdiri atas 3 (tiga lapisan, yaitu:
  1. Tunika intima (internal)
Lapisan dalam pembuluh darah yang mempunyai lapisan endotel dan berhubungan dengan darah.
  1. Tunika medial
Lapisan tengah pembuluh darah, terdiri dari jaringan otot, sifatnya elastis dan termasuk otot polos.
  1. Tunika eksternal (adventisia)
Lapisan terluar pembuluh darah, terdiri dari jaringan ikat yang berguna menguatkan dinding arteri.
 
                                    Gambar. 0.02 Arteri dan Vena.

Sistem pembuluh darah dibagi menjadi:
  1. Arteri
Ciri-ciri arteri adalah
     Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis.
     Mempunyai dinding yang tebal.
     Mempunyai jaringan yang elastis.
     Katup hanya pada ujung arteri yang keluar dari jantung.
     Mempunyai denyut.
     Pembuluh darah arteri yang terbesar adalah Aorta, yang keluar dari ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis, yang keluar dari ventrikel dekstra.
     Cabang dari arteri disebut Arteriola yang selanjutnya menjadi kapiler.
  1. Vena
Ciri-ciri vena adalah
     Membawa darah kotor (sisa metabolisme dan CO2), kecuali vena pulmonalis.
     Mempunyai dinding yang tipis.
     Jaringannya kurang elastis.
     Mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang mengarah ke jantung.
     Tidak ada bunyi denyut.
     Pembuluh darah vena yang ukurannya besar adalah vena kava dan vena pulmonalis.
     Cabang dari vena disebut venolus/ venula yang selanjutnya menjadi kapiler.
Fungsi sirkulasi setiap pembuluh darah dan cabangnya;
  1. Arteri, menyalurkan darah dari tekanan yang tinggi ke jaringan. Arteri tebal dan elastis karena mengalirkan darah dengan cepat.
  2. Arteriola, cabang kecil arteri. Berfungsi sebagai kendali darah yang dikelurkan ke kapiler. Mempunyai dinding otot yang kuat, mampu menutup arteriol dan melakukan faso dilatasi beberapa kali lipat.
  3. Kapiler, berfungsi untuk pertukaran oksigen, cairan, zat makanan elektrolit, hormon dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial.
  4. Venula, berfungsi untuk mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap dan bergabung menjadi vena yang lebih besar.
  5. Vena, berfungsi untuk saluran penampung dan penyalur darah dari jaringan ke seluruh tubuh, karena tekanan vena lebih rendah.

D.  Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler pada Lansia.
Karena faktor degenerasi atau pertambahan usia, penurunan fungsi sistem kardiovaskuler dapat dilihat, sebagai berikut;
1.    Perubahan Anatomi
a.       Jantung
     Elastisitas dinding aorta menurun dan bertambahnya kaliber aorta, yang terjadi karena perubahan dinding medial aorta bukan karena arteosklerosis. Menyebabkan isolatic aortic incompetence dan terdengar bising pada apex jantung.
     Pembesaran jantung (hipertrofi jantung), pada umur 30-90 tahun massa jantung bertambah ± 1 gram/tahun pada laki-laki dan ± 1,5 gram/tahun pada perempuan.
     Pada daun dan katup aorta berkurangnya jumlah inti sel dan kalsifikasi jaringan fibrosa. Daun katup menjadi kaku yang menyebabkan terdengarnya bising sistolok ejeksi. Penebakan katup mitral dan aorta, yang disebabkan degenerasi jaringan kolagen, pengecilan ukuran, penimbunan lemak dan kalsifikasi.

b.      Pembuluh darah otak
     Pembentukan plak ateroma pada pangkal arteri korotis interna yang merupakan salah satu dari arteri utama yang menyuplai darah ke otak.
     Menurunnya aliran darah cerebral menjadi 30 cc/ 100mg/ menit dari yang semula 50 cc/ 100mg/ menit.
c.       Pembuluh darah periver
     Terjadinya arteosclerosis yang berat mengakibatkan penyumbatan ateri perifer yang menyebabkan pasokan darah ke otot tungkai bawah menurun dan menyebabkan iskemia jaringan otot.
2.    Perubahan Fisiologi
a.       Jantung
     Terjadinya brown atrophy disertai akumulasi ipofusi (aging pigment) pada serat-serat miocardium.
     Penurunan daya kerja nodus sino-atrial (SA node) yang mengatur irama jantung. Sejak berumur 50 tahun, sel-sel dari nodus SA berkurang sebanyak 50%-75%.jumlah sel nodus AV tidak berkurang tetapi akan terjadi fibrosus. Pada berkas His ditemukan kehilangan pada tingkat selular. Perubahan tersebut menyababkan penurunan denyut jantung.
     Penebalan dinding jantung menyebabkan jumlah darah yang ditampung lebih sedikit dan pengisian darah ke jantung juga melambat.
     Terjadi iskemia subendokardial dan fibrosis jaringan interstisial yang menyebabkan penurunan perfusi jaringan akibat tekanan diastolik menurun.
b.      Pembuluh darah
     Hilangnya elastisitas pada pembuluh darah mengakibatkan meningkatnya resistensi ketika ventrikel sinistra memompa, sehingga tekanan sistolik dan afterload meningkat.
     Menurunnya respon jantung terhadap reseptor β-adrenergik. Menurunnya perubahan-perubahan baroreseptor dan komoreseptor. Perubahan respon ini dapat mengakibatkan hipotensi ortostatik.
     Dinding kapiler yang menebak mengakibatkan pertukaran nutrisi dan pembuangan melambat.

c.       Darah
     Penurunan Total Body Water mengakibatkan menurunnya volume darah.
     Jumlah sel darah merah (hemoglobin dan hematokrot menurun. Jumlah leukosit juga menurun, menyebabkan resistensi tubuh terhadap infeksi menurun.

E.   Patologi Sistem Kardiovaskuler pada Lansia.
Penyakit-penyakit sistem kardiovaskuler yang biasa dialami lansia, sebagai berikut;
  1. Hipertensi
Merupakan kondisi tekanan darah sistolik ≤ 140 mmHg dan tekanan siastolik > 90 mmHg. Terjadi karena penurunan elastisitas arteri pada proses degenerasi. Bila tidak ditangani dapat memicu penyakit stroke, arteosclerosis, gagal jantung dan gagal ginjal.
  1. Jantung koroner
Penyempitan pembuluh darah jantung sehingga aliran darah menuju jantung terganggu.
  1. Disritmia
Insidensi disritmia atrial dan ventrikuler meningkat pada lansia karena perubahan struktural dan fungsional. Masalah disebabkan oleh disritmia dan tidak terkoordinasinya jantung sering mengakibatkan perubahan perilaku, palpitasi, sesak nafas, keletihan dan mudah terjatuh.












BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Degenerasi atau penuaan menyebabkan perubahan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler. Perubahan ini terjadi pada jantung, pembuluh darah dan darah. Perubahan ukuran jantung yang mengalami hipertrophy, penurunan elastisitas pembuluh darah, penurunan jumlah darah yang dipompa jantung, melambatnya pertukaran nutrisi, dan masih banyak lagi.
Dari perubahan-perubahan yang terjadi karena proses degenerasi, hal ini mengakibatkan gangguan-gangguan penyakit (patologi yang disebabkan degenerasi atau penuaan yang berupa munculnya stroke, jantung koroner, hipertensi, disritmia, dan masih banyak lagi.

B.  Saran
  1. Penulis lebih banyak melihat referensi lain agar dapat memperoleh informasi yang lain mengenai perubahan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada lansia..
  2. Pembaca tidak hanya terpaku resume ini, tetapi juga melihat referensi lain agar informasi yang didapat lebih beragam.
  3. Diharapkan pembaca dapat mengaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.












DAFTAR PUSTAKA

     Saryono dan M. Badrushshalih. 2010. Andropause (Menopouse pada Laki-laki). Jogjakarta: Nuha Medika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar